Nama : YUSUF PRASTYO
Nim : 4117071
Kelas : E
Mk : E-Bussines
1. Ceritakan dan narasikan aktifitas dan pengalaman saudara dalam masa (WFH) Work From Home dan Learning From home (LFH) di masa pandemi Covid-19 !
Jawab :
Hampir 4 bulan kami dalam keadaan melawan covid-19 yang banyak menyerang penduduk Indonesia bahkan seluruh dunia. Banyak sekali Pekerja, anak sekolah dan banyak lagi yang bekerja dirumah. Dalam WFH atau Work From Home saya mengalami seperti apa rasanya berada dirumah bersama keluarga setiap saat selama 24 jam nonstop dan berusaha tetap produktif dengan rekan kerja dengan banyak berkomunikasi lewat grup Whatsapp. Bukan WFH saja saya melakukan hal tersebut dengan LFH atau Learning From Home banyak sekali dosen menggunakan cara baru mulai mengatur meeting dengan mahasiswanya materi yang diajarkan, yakni dengan menggunakan aplikasi yang sudah tersedia di Playstore seperti Zoom dan Google Meet tentunya. Tetapi dengan WFH dan LFH saya kurang nyaman karena kurang berinteraksi langsung dengan teman kerja, dosen dan mahasiswa yang lain. Semoga wabah ini cepat selesai dan berangsur membaik .. Aamiin ..
2. Ceritakan dan narasikan produktifitas dan peningkatan skill, kapasitas dan pengetahuan apa yang saudara peroleh selama WFH dan LFH di masa pandemi covid-19 ?
Jawab :
Saya lebih mengenal teknologi apa saja yang bisa digunakan untuk berinteraksi dengan menggunakan aplikasi yang sudah disediakan oleh playstore, dan lebih produktif dengan berjualan online melalui market place yang telah disediakan.
3. Ambillah studi kasus dilingkungan sekitar saudara dan paparkan opini saudara bagaimana strategi bisnis dan usaha yang tepat dan perlu dilakukan dalam menghadapi pandemik Covid-19 dan New Normal ?
Jawab :
Geprek Bangsus merupakan usaha jual beli yang bergerak di bidang Makanan, Lokasi di Lamongan, dimasa pandemi seperti ini usaha ini perlu di kembangkan informasinya agar semua orang dapat mengetahui makanan apa saja yang di jual di tempat ini sehingga orang yang datang dan mencari sesuatu bisa mendapatkan apa yang di inginkan tidak perlu banyak tanya, untuk itu di perlukan sebuah sistem atau website yang dapat menjembatani informasi kepada masyarakat luas tentang usaha ini sehingga kedepannya masyarakat yang tidak mengetahui jadi mengetahui dengan adanya sebuah sistem tersebut, apalagi dimasa pandemic kebanyakan orang melakukan Work From Home lebih banyak orang-orang akan menggunakan fasilitas internet/smart phone untuk mencari sebuah informasi.
Dunia Komputer & Laptop
Sunday, June 28, 2020
Monday, July 8, 2019
Tugas uas 4117071
MAKALAH IoT (Internet of Things)
Kualitas Udara
(Karbon dioksida, Metana, Karbon monoksida)
Dosen Pengampu :
Endang Kurniawan, S.Kom., M.M., CEH., CHFI., CIPM.
https://endangkurniawan.com
Disusun Oleh :
Yusuf Prastyo (4117071)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta pertolongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan dan Implementasi SI pada semester keempat ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada pembawa risalah Allah SWT, yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada pembaca khususnya dari kalangan mahasiswa karena kajian yang dibahas adalah tentang Internet Of Things (IoT) kualitas udara (karbondioksida, Metana, Karbonmonoksida)
Sebagai akhir dari pengantar ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kelancaran dalam proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini lebih lanjut.
Mojokerto, 4 Juli 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 5
D. Manfaat 5
BAB II PENGERTIAN 6
A. Internet of Things (IoT) 6
B. Kualitas Udara 6
BAB III PEMBAHASAN … 7
BAB IV PENUTUP … 20
Kesimpulan … 20
DAFTAR PUSTAKA … 21
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat para perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk mengembangkan produk berbasis Internet of Things. Internet of Things (Io) merupakan sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih sedikit yang mengerti arti dri istilah ini. Secara umum Internet of Things dapat diartikan sebagai benda – benda disekitar kita ynag dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui jaringan internet.
Melalui internet, kita bisa mencari uang hanya dengan duduk di depan computer atau laptop. Internent menyediakan tempat tak terbatas bagi perusahaan untuk membuka bisnisnya tanpa memiliki sebuah kantor. Nantinya internet akan menjadi penghubung utama dalam interaksi sedangkan manusia hanya sebagai pengatur dan pengawas perangkat ini.
Internet of Things memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat yang tersambung dalam koneksi internet secara terusmeneru. Sebagai contoh benda elektronik, bahan pangan dan termasuk benda hidup dan masih banyak lagi. Benda tersebut dapat ditanamkan sensor yang dibuat selalu aktif dan terhubung secara luas, baik dengan jaringan local maupun dengan jaringan global.
udara itu sendiri merupakan kebutuhan primer bagi makhuk hidup. Manusia membutuhkan udara untuk bernafas dan terus hidup. Hal ini tentu akan menjadi masalah jika udara yang kita hirup sehari – hari mengandung senyawa racun, karna udara yang mengandung senyawa racun dan secara terus menerus dihirup akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, melalui makalah ini penulis akan mencoba menguraikan tentang “Internet of Things kualitas udara”.
Rumusan Masalah
Apa Itu Internet of Things ?
Bagaimana cara kerja Internet of Things ?
Bagaimana agar Internet of Things dapat berkerja secara baik dan efektif sebagai sensor untuk memgetahui kualitas udara?
Tujuan
Sebagai system yang mempermudah manusia untuk mengidentivikasi kualitas sebuah udara disuatu lingkungan agar dapat digunakan untuk kewaspadaan dari bahaya kualitas udara yang buruk
Manfaat
Sebagai alat sensor yang memberikan notifikasi kepada manusia tentang kualitas udara di sekitanya.
Memberikan peringatan apabila kandungan yang terdapat pada udara teridentifikasi senyawa berbahaya atau racun.
BAB II
PENGERTIAN
A. Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya. Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things (IoT) merupakan “the next big thing” di dunia teknologi informasi. Hal ini dikarenakan banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) tersebut.
Bagi Anda yang belum mengerti lebih jauh, Teknologi Internet of Things (IoT) diibaratkan dimana alat-alat fisik bisa terkoneksi dengan internet. Misalnya, Kulkas, TV, Mesin Cuci dan lainnya dapat di kontrol menggunakan smartphone untuk mematikan, menghidupkan dan kegiatan lainnya.
Bisa Anda bayangkan, dengan Internet of Things (IoT) akan lebih mempermudah kegiatan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Semua kegiatan dapat dilakukan dengan sangat praktis dan disatu sisi adanya sistem kontrol karena perangkat yang terhubung menyebabkan kehidupan akan lebih efektif dan efisien.
B. Udara
Apa itu Udara?
Yang dimaksud dengan udara adalah campuran gas yang ada pada permukaan bumi dan mengelilingi bumi. Udara terdiri dari campuran berbagai macam gas, diantaranya nitrogen 78%, oksigen 20%, Argon 0,93%, dan Karbon dioksida 0,03%, lalu sisanya berupa gas-gas lain. Sedangkan uap air yang terdapat dalam udara berasal dari penguapan air laut, sungai, dan lain-lain.
Dalam hal ini, gas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup salah satunya yaitu Oksigen. Oksigen yang terdapat pada udara dihasilkan dari fotosintesis tumbuhan yang mengolah Karbon dioksida menjadi oksigen. Ketinggian permukaan bumi tentunya akan mempengaruhi keadaan udara, semakin tinggi permukaan dan semakin dekat dengan lapisan troposfer maka udara akan semakin berkurang. Lalu pada udara ada juga yang di sebut dengan lapisan ozon, yang fungsinya untuk melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet.
BAB III
PEMBAHASAN
SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN KOMUNIKASI PROTOKOL TCP/IP
Peningkatan jumlah polusi udara yang menyebabkan pemanasan global dan kurangnya perhatian terhadap gas-gas berbahaya seperti CO, NO, dan NO2 dapat memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian jika itu diabaikan oleh orang-orang yang menghirupnya. Salah satu media informasi yang populer saat ini adalah web. Oleh karena itu, perlu diciptakan sebuah alat yang dapat memantau tingkat kualitas udara dan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sistem monitoring ini dapat dipantau melalui web. Dalam Tugas Akhir ini, digunakan mikrokontroler AVR tipe ATmega 8535 sebagai unit pusat kontrol dan sebuah ethernet kontroler sebagai kontroler jaringan yang menangani komunikasi antara mikrokontroler dengan jaringan menggunakan protokol TCP/IP. Selain itu, sistem ini menggunakan bahasa C sebagai konfigurasi antara mikrokontroler dan sistem ethernet. Tingkat polusi udara diukur dengan sensor gas TGS 2600 yang berfungsi untuk mengukur kadar CO dan TGS 2201 untuk mengukur kadar NO2. Pengujian hasil monitoring dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran sistem monitoring dengan alat uji gas analyzer STARGAS 898 yang digunakan sebagai acuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kesalahan rata-rata untuk monitoring gas CO sebesar 0,821 dan gas NO2 sebesar 0,06. Pengiriman informasi kualitas udara secara real time melalui web berjalan dengan baik dan stabil.
Kata Kunci: Web server, Monitoring, Atmega8535, sensor TGS2600, TGS2201
Pendahuluan
Polusi udara ditimbulkan dari hasil pembakaran yang tidak sempurna, yang mana proses pembakaran tersebut menghasilkan gas-gas berbahaya diantaranya yang paling banyak kita sering temukan adalah gas CO (karbon monoksida) dan gas NOx (Nitrogen monoksida, Nitrogen dioksida, dll). Sangat sulit memang untuk menekan tingkat produksi kedua jenis gas tersebut. Hal ini dikarenakan karena kedua jenis gas ini dihasilkan dari bahan bakar yang saat ini pemakaiannya mencakup sangat luas. Hampir sebagian besar pada mesin-mesin industri dan kendaraan bermotor yaitu bahan bakar bensin dan solar.
Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya dan akhirnya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai mana mestinya sesuai dengan fungsinya. Polusi udara akhir-akhir ini merupakan masalah yang banyak meresahkan masyarakat. Dampak dari polusi udara ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah ini.
Tujuan pembuatan tugas akhir yang berjudul “Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535 dengan Komunikasi Protokol TCP/IP” ini adalah alat untuk memonitoring dan peringatan dini kadar polusi udara dengan menggunakan sensor TGS 2600 dan TGS 2201 yang dapat dimonitor melalui PC dengan memanfaatkan protokol TCP/IP
2. Metode
2.1. Sistem Keseluruhan
Sistem monitoring polusi udara berbasis web pada tugas akhir ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras mencakup perangkat keras yang menyusun model sistem polusi udara. Perancangan perangkat lunak berupa algoritma pemrograman pada mikrokontroler ATmega8535 dan sistem GUI pada client.
Pada Gambar 1 dapat diketahui bahwa sistem terdiri dari dua bagian, yaitu bagian 1 dan bagian 2. Bagian 1 terdiri dari beberapa modul monitoring yang digunakan untuk sistem monitoring polusi udara sedangkan bagian 2 terdiri dari server dan client yang digunakan sebagai user intreface.
2.2. Protokol TCP/IP
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Network Interface Layer
Lapisan ini sering disebut juga link layer paling bawah yang bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, dll
2. Internet Layer
Protokol yang berada pada lapisan ini bertanggung jawab dalam pengiriman paket ke alamat yang tepat.
3. Transport Layer
Lapisan ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol yang terdapat pada lapisan ini adalah
4. Application Layer
Pada lapisan ini pengguna memakai semua aplikasi yang disediakan oleh layanan TCP/IP. Program aplikasi akan memilih jenis protokol tranportasi yang diperlukan.
2.3. Perancangan Hardware
2.3.1. Sistem Monitoring Polusi Udara
Sistem bagian 1 berfungsi sebagai peralatan yang akan berhubungan langsung dengan perangkat deteksi polusi udara. Untuk diagram modul sistem monitoring dapat digambarkan pada Gambar 2.
Penjelasan dari masing-masing blok monitoring polusi udara pada gambar 2 adalah sebagai berikut :
1. Sensor TGS 2600 merupakan sensor yang akan mendeteksi gas karbonmonoksida yang direpresentasikan sebagai sensor gas CO. Keluaran sensor ini berupa tegangan analog.
2. Sensor TGS 2201 merupakan sensor yang akan mendeteksi gas nitrogen oomonoksida yang direpresentasikan sebagai sensor gas NO2. Keluaran sensor ini berupa tegangan analog.
3. LCD (Liquid Crystal Display) dan driver LCD berfungsi sebagai media tampilan selama proses pengendalian berlangsung.
4. Mikrokontroler AVR ATmega 8535 yang berfungsi sebagai pusat pengendalian pada sistem pengendali ketinggian cairan ini dapat diprogram dengan menggunakan bahasa C embedded.
5. Catu daya 5V berfungsi sebagai suplai mikrokontroler.
6. Catu daya 5V dan 7V berfungsi sebagai suplai ke sensor TGS 2600 dan 2201.
7. Modul WIZ110SR sebagai konverter yang mengirimkan data serial ke TCP/IP dan mengubahnya kembali data yang diterima melalui IP ke dalam bentuk data serial.
2.3.2. Perancangan Rangkaian Sensor Gas TGS2600
Sensor gas TGS2600 ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas CO (karbon monoksida) yang merupakan salah satu gas pencemar di udara. Agar perubahan resistansi sensor dapat dibaca oleh mikrokontroler, maka diperlukan rangkaian pengkondisi sinyal.
V supply dan V heater dihubungkan jadi satu karena mengkonsumsi tegangan yang sama yaitu 5 V sedangkan output sensor tersebut dihubungkan ke rangkaian pembagi tegangan dengan RL = 10 K Ohm, keluaran dari rangkaian inilah yang menjadi masukan pin mikrokontroler, jika sensor aktif atau menangkap kadar gas CO maka sensor mengeluarkan output tegangan DC sebesar 1-5 volt dan dapat langsung dihubungkan dengan pin mikro.
Gambar 3 menunjukkan rangkaian pembagi tegangan. Perubahan resistansi sensor akan menyebabkan tegangan keluaran (Vout) berubah. Dari Gambar 3 diperoleh persamaan 1.
(1)
Persamaan 1 akan digunakan untuk menghitung kadar gas CO dengan menterjemahkan grafik karakteristik hambatan keluaran sensor.
Gambar 4. Karakteristik sensitivitas sensor TGS 2600[12]
Untuk menghitung kadar gas CO dapat kita lakukan dengan menterjemahkan grafik karakteristik hambatan keluaran sensor TGS2600.
2.3.3. Perancangan Rangkaian Sensor Gas TGS2201
Selain sensor gas TGS 2600 untuk mendeteksi gas CO (karbonmonoksida) terdapat sensor gas TGS 2201 yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas NOx (Nitrogen Oksida). Rangkaian elektronik digunakan untuk mengubah konduktifitas dari sensor yang meningkat seiring bertambahnya konsentrasi gas NOx dalam ruangan. Berikut adalah rangkaian elektronik sensor TGS2201.
Keluaran sensor tersebut dihubungkan ke rangkaian pembagi tegangan dengan RL1 = 200K Ohm dan RL2 = 10 K Ohm, keluaran dari rangkaian inilah yang menjadi masukan pin mikrokontroler, jika sensor aktif atau menangkap kadar gas NO2 maka sensor mengeluarkan output tegangan DC sebesar 1-7 volt dan dapat langsung dihubungkan dengan pin mikro.
2.4. Pengaturan Konfigurasi pada Port TCP/IP
Untuk dapat melakukan pengaturan terhadap port TCP/IP pada modul WIZ110SR ini, dapat digunakan aplikasi WIZ Configuration Tool.
Setelah semua pengaturan selesai dilakukan, tahap selanjutnya menyimpan konfigurasi tersebut. Yaitu dengan cara memilih tombol setting. Maka secara langsung konfigurasi telah tersimpan.
2.5. Perancangan Software
Perancangan perangkat lunak program utama ini secara garis besar bertujuan untuk mengatur kerja sistem seperti inisialisasi register I/O dan variabel, pembacaan hasil sensor, proses pengaturan sinyal kontrol serta . Program utama berperan sebagai jantung perangkat lunak yang akan mengatur keseluruhan operasi yang melibatkan fungsi-fungsi pendukung. Fungsi-fungsi pendukung akan melakukan kerja khusus sesuai kebutuhan dari program utama. Diagram alir program utama dapat dilihat pada Gambar 8.
Diagram alir program utama pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa program dimulai dengan melakukan inisialisasi I/O port dan inisialisasi variable pada mikrokontroler. Setelah
inisialisasi, program akan mulai menjalankan pembacaan kadar CO dan NO2 dan menghitung besarnya Vout sensor yang selanjutnya akan dikonversi menjadi nilai ADC. Kemudian dari nilai adc akan diperoleh besarnya nilai ppm dari masing-masing gas. Nilai ppm ini kemudian ditampilkan di LCD dan di kirim melalui protokol TCP/IP untuk ditampilkan di komputer.
2.6. Perancangan GUI
2.6.1. Koneksi dan Penerimaan Data
Komputer pada sistem ini difungsikan sebagai sebuah GUI (Graphical User Interface). GUI ini berfungsi menampilkan data, mengirimkan data serta mengolahnya menjadi data yang dibutuhkan user berupa visual ataupun alarm.
Gambar 9 adalah diagram statechart pada sistem GUI. Pada saat sistem diaktifkan diagram statechart GUI ini mempunyai kondisi default pada state 0 yaitu kondisi disconnect, jadi agar sistem dapat terkoneksi dengan peralatan, dibutuhkan perintah secara manual dengan menekan tombol connect. Karena dalam komunikasi antara peralatan dan GUI menggunakan protokol TCP/IP, maka pengguna harus terlebih dahulu menentukan IP address dari tiap peralatan. Jika sesuai, maka peralatan akan terhubung dengan GUI (State 1). Untuk menampilkan data yang dikirimkan oleh peralatan, button data harus ditekan. Saat itulah dimulai proses penerimaan data yang dilanjutkan pengolahan data sesuai yang diperlukan (state 1). Jika sistem sudah berjalan, maka sistem akan mengecek data yang masuk serta melakukan aksi sesuai program. Ketika pengguna menekan tombol close maka sistem akan kembali pada state awal yaitu disconnect.
2.6.2. Tampilan GUI
Pembuatan GUI ini bertujuan untuk keperluan pengawasan bagi operator. Melalui GUI ini operator bisa mengetahui kondisi yang sesungguhnya pada plant tanpa harus melihatnya secara langsung. Animasi menggunakan fasilitas picture box yang terdapat pada toolbox visual studio. Animasi yang terdapat pada GUI dirancang agar berubah sesuai dengan kondisi alat sebenarnya.
3. Hasil dan Analisis
3.1 Pengujian Hardware
3.1.1 Pengujian LCD
Pengujian pada LCD dilakukan dengan menulis listing program berikut pada fungsi main().
Listing di atas ditulis pada program utama, sehingga muncul tulisan dalam tanda petik tersebut pada LCD. Pada baris pertama bertuliskan “YULFIANI FIKRI”
sedangkan pada baris kedua bertuliskan “L2F006094”,sehingga LCD dapat berfungsi dengan baik.
3.1.2 Pengujian Nilai ADC Sensor TGS 2600
Pengujian pembacaan data ADC dilakukan dengan cara membandingkan kadar gas yang ditampilkan dan kadar gas yang diperoleh dari alat gas analyzer STARGAS 898. Kadar gas tertampil didapatkan dari data keluaran yang ditampilkan melalui layar LCD. Alat ini merupakan alat standar penguji emisi gas buang, mempunyai beberapa sensor yang terintegrasi di
dalamnya.
3.1.3 Pengujian Nilai ADC Sensor TGS 2201
Pengujian pembacaan nilai ADC TGS 2201 dilakukan dengan cara membandingkan kadar gas yang ditampilkan dengan kadar gas yang diperoleh melalui perhitungan rumus. Kadar gas tertampil didapatkan dari data keluaran yang ditampilkan melalui layar LCD sedangkan kadar gas perhitungan didapatkan dari hasil pengukuran tegangan keluaran.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa rata-rata error kadar gas NO2 tertampil dan perhitungan matematis tidak begitu besar yaitu 0,06. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program pembacaan data ADC berfungsi sebagaimana mestinya.
3.1.4 Pengujian Modul Jaringan
Pada pengujian ini modul jaringan dihubungkan dengan sebuah komputer melalaui kabel UTP cross. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara fisik apakah rangkaian modul jaringan berfungsi atau tidak. Pada saat modul jaringan belum terhubung dengan client, network status adalah “a network cable is unplugged”.
Saat modul jaringan terhubung dengan komputer, maka network status akan berubah menjadi “now connected” dan LED status magjak pada modul jaringan akan menyala.
3.1.5 Pengujian Transfer Data WIZ 110 SR
Pengujian terhadap modul WIZ 110 SR dilakukan dengan mengirimkan data dari client ke server atau sebaliknya. Data yang dikirim akan dibandingkan dengan data yang diterima. Model pengujian yang dilakukan yaitu dengan memberikan variasi alamat IP.
Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat disimpulkan komunikasi antara alat monitoring dengan server melalui WIZ 110 SR sudah berjalan baik. Data yang diterima sama dengan data yang dikirim.
3.1.6 Pengujian Transfer Data ke MySQL
Pengujian sistem ini dimaksudkan untuk mengetahui transfer data antara alat monitoring polusi udara dengan basis data MySQL. Data yang dikrim akan dibandingkan dengan data yang diterima. Pengujian dilakukan dengan cara mengrimkan variabel angka dari program Visual Studio ke database SQL.
3.2 Pengujian GUI
3.2.1 Pengujian Modul Monitoring 1
Pengujian modul monitoring 1 dilakukan untuk menguji keberhasilan program dan algoritma yang dirancang dengan melihat respon sistem ketika mendeteksi kadar gas CO dan NOx. Pengujian dilakukan dengan cara mengamati respon sistem pada beberapa nilai konsentrasi gas CO dan NO. Tabel 4 menunjukan nilai referensi pada masing-masing konsentrasi gas.
Gambar 16 dan Gambar 17 terlihat kondisi GUI pada saat kondisi konsentrasi gas dengan beberapa variasi level referensi. Kondisi GUI pada tampilan web browser sudah sesuai dengan tampilan GUI pada Visual Studio, hal ini menunjukkan bahwa tampilan GUI sudah berjalan dengan baik. Tampilan GUI pada web browser dapat menggunakan Mozilla Firefox, Google Chrome, atau Internet Explorer dengan mengetikkan http://localhost/yulfi/data_1.php pada tab alamat browser.
3.2.2 Pengujian Modul Monitoring 2
Pengujian modul monitoring 2 dilakukan sama seperti pengujian yang dilakukan pada modul monitoring 2 tetapi menggunakan alamat IP yang berbeda dari monitoring
modul monitoring 1. Dengan memberikan alamat IP yang berbeda-beda sistem monitoring ini dapat dikembangkan lebih dari dua modul monitoring saja. Sehingga sistem monitoring dapat dipasang di beberapa tempat dengan menggunakan satu server komputer. Pengujian dilakukan dengan cara mengamati respon sistem pada beberapa nilai konsentrasi gas CO dan NO2. Gambar 18 menunjukkan hasil pengujian pada modul monitoring 2.
Pengujian GUI pada modul monitoring 2 menggunakan IP address 10.31.17.105. Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 terlihat kondisi GUI pada saat kondisi konsentrasi gas dengan beberapa variasi level referensi. Kondisi GUI pada tampilan web browser sudah sesuai dengan tampilan GUI pada Visual Studio, hal ini menunjukkan bahwa tampilan GUI sudah berjalan dengan baik. Tampilan GUI pada web browser dapat menggunakan Mozilla Firefox, Google Chrome, atau Internet Explorer dengan mengetikkan http://localhost/yulfi/data_2.php pada tab alamat browser. Berdasarkan beberapa pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa GUI telah berjalan
dengan baik sesuai algoritma pemrograman yang telah dirancang.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesalahan rata-rata alat sistem monitoring jika dibandingkan dengan alat uji emisi gas buang STARGAS 898 yaitu sebesar 0,821 ppm untuk gas CO dan sebesar 0,06 untuk gas NO2. Sistem transfer data antara perangkat monitoring, server, dan database MySQL melalui modul WIZ 110 SR berjalan dengan baik. Sistem akuisisi data dengan variasi alamat IP yang diberikan pada masingmasing modul monitoring dapat berjalan dengan baik. Informasi kualitas udara pada program tampilan pada web browser dapat berjalan dengan baik. Hijau untuk kualitas udara baik, biru untuk kualitas udara sedang, kuning untuk kualitas udara tidak sehat, merah untuk kualitas
udara sangan tidak sehat, dan hitam untuk kualitas udara buruk. Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem lebih lanjut. Pengolahan data pada database dapat dibuat lebih rinci berdasarkan per jam atau per hari sehingga memudahkan dalam analisis data.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Bejo, Agus, C & AVR. Rahasia Kemudahan Bahasa C
dalam Mikrokontroler ATMega 8535, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008.
[2]. Odom, Wendell, Computer Networking, First-Step,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
[3]. Satrio, Irfan Aulino B, Detektor Emisi Gas Buang Dalam
Mobil Dengal Dilengkapi Antarmuka Komunikasi Serial,
Skripsi S-1, Teknik Elektro UNDIP, Semarang, 2005.
[4]. Yugianto, Gin-Gin dan Oscar Rachman, Router.
Teknologi, Konsep, Konfigurasi, dan Troubleshooting,
Penerbit Informatika, Bandung, 2012.
[5]. ----------, ATmega8535 Data Sheet, http://www.atmel.com
[6]. ----------, Liquid Crystal Display Module M162A,
http://www.alldatasheet.com.
[7]. ----------, Pencemaran Udara, http://id.wikipedia.org/wiki
[8]. ----------, Pencemaran Udara,
http://www.nuraisyah.net/2012/07/
[9]. ----------, Pengertian Jenis topologi Jaringan,
http://www.kajianpustaka.com
[10]. ----------, Siklus pemanasan global,
http://blogmilikneles.blogspot.com
[11]. ----------, TGS 2201 Datasheet,
http://www.dataarchieve.com
[12]. ----------, TGS 2600 Datasheet,
http://www.dataarchieve.com
[13]. ----------, Udara , http://www.depkes.go.id/downloads/
[14]. ----------, WIZ110SR User’s Manual,
http://www.wiznet.co.kr
Kualitas Udara
(Karbon dioksida, Metana, Karbon monoksida)
Dosen Pengampu :
Endang Kurniawan, S.Kom., M.M., CEH., CHFI., CIPM.
https://endangkurniawan.com
Disusun Oleh :
Yusuf Prastyo (4117071)
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM
JOMBANG TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah serta pertolongannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan dan Implementasi SI pada semester keempat ini. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada pembawa risalah Allah SWT, yakni Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini diharapkan dapat memberikan solusi kepada pembaca khususnya dari kalangan mahasiswa karena kajian yang dibahas adalah tentang Internet Of Things (IoT) kualitas udara (karbondioksida, Metana, Karbonmonoksida)
Sebagai akhir dari pengantar ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kelancaran dalam proses pembuatan makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan makalah ini lebih lanjut.
Mojokerto, 4 Juli 2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 5
D. Manfaat 5
BAB II PENGERTIAN 6
A. Internet of Things (IoT) 6
B. Kualitas Udara 6
BAB III PEMBAHASAN … 7
BAB IV PENUTUP … 20
Kesimpulan … 20
DAFTAR PUSTAKA … 21
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemajuan teknologi yang terus berkembang dengan pesat hingga saat ini membuat para perusahaan yang menyediakan berbagai macam program untuk mengembangkan produk berbasis Internet of Things. Internet of Things (Io) merupakan sebuah istilah yang belakangan ini mulai ramai ditemui namun masih sedikit yang mengerti arti dri istilah ini. Secara umum Internet of Things dapat diartikan sebagai benda – benda disekitar kita ynag dapat berkomunikasi antara satu sama lain melalui jaringan internet.
Melalui internet, kita bisa mencari uang hanya dengan duduk di depan computer atau laptop. Internent menyediakan tempat tak terbatas bagi perusahaan untuk membuka bisnisnya tanpa memiliki sebuah kantor. Nantinya internet akan menjadi penghubung utama dalam interaksi sedangkan manusia hanya sebagai pengatur dan pengawas perangkat ini.
Internet of Things memiliki konsep yang bertujuan untuk memperluas manfaat yang tersambung dalam koneksi internet secara terusmeneru. Sebagai contoh benda elektronik, bahan pangan dan termasuk benda hidup dan masih banyak lagi. Benda tersebut dapat ditanamkan sensor yang dibuat selalu aktif dan terhubung secara luas, baik dengan jaringan local maupun dengan jaringan global.
udara itu sendiri merupakan kebutuhan primer bagi makhuk hidup. Manusia membutuhkan udara untuk bernafas dan terus hidup. Hal ini tentu akan menjadi masalah jika udara yang kita hirup sehari – hari mengandung senyawa racun, karna udara yang mengandung senyawa racun dan secara terus menerus dihirup akan berdampak buruk bagi kesehatan tubuh manusia.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, melalui makalah ini penulis akan mencoba menguraikan tentang “Internet of Things kualitas udara”.
Rumusan Masalah
Apa Itu Internet of Things ?
Bagaimana cara kerja Internet of Things ?
Bagaimana agar Internet of Things dapat berkerja secara baik dan efektif sebagai sensor untuk memgetahui kualitas udara?
Tujuan
Sebagai system yang mempermudah manusia untuk mengidentivikasi kualitas sebuah udara disuatu lingkungan agar dapat digunakan untuk kewaspadaan dari bahaya kualitas udara yang buruk
Manfaat
Sebagai alat sensor yang memberikan notifikasi kepada manusia tentang kualitas udara di sekitanya.
Memberikan peringatan apabila kandungan yang terdapat pada udara teridentifikasi senyawa berbahaya atau racun.
BAB II
PENGERTIAN
A. Internet of Things (IoT)
Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep dimana konektifitas internet dapat bertukar informasi satu sama lainnya dengan benda-benda yang ada disekelilingnya. Banyak yang memprediksi bahwa Internet of Things (IoT) merupakan “the next big thing” di dunia teknologi informasi. Hal ini dikarenakan banyak sekali potensi yang bisa dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) tersebut.
Bagi Anda yang belum mengerti lebih jauh, Teknologi Internet of Things (IoT) diibaratkan dimana alat-alat fisik bisa terkoneksi dengan internet. Misalnya, Kulkas, TV, Mesin Cuci dan lainnya dapat di kontrol menggunakan smartphone untuk mematikan, menghidupkan dan kegiatan lainnya.
Bisa Anda bayangkan, dengan Internet of Things (IoT) akan lebih mempermudah kegiatan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas sehari-hari. Semua kegiatan dapat dilakukan dengan sangat praktis dan disatu sisi adanya sistem kontrol karena perangkat yang terhubung menyebabkan kehidupan akan lebih efektif dan efisien.
B. Udara
Apa itu Udara?
Yang dimaksud dengan udara adalah campuran gas yang ada pada permukaan bumi dan mengelilingi bumi. Udara terdiri dari campuran berbagai macam gas, diantaranya nitrogen 78%, oksigen 20%, Argon 0,93%, dan Karbon dioksida 0,03%, lalu sisanya berupa gas-gas lain. Sedangkan uap air yang terdapat dalam udara berasal dari penguapan air laut, sungai, dan lain-lain.
Dalam hal ini, gas yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup salah satunya yaitu Oksigen. Oksigen yang terdapat pada udara dihasilkan dari fotosintesis tumbuhan yang mengolah Karbon dioksida menjadi oksigen. Ketinggian permukaan bumi tentunya akan mempengaruhi keadaan udara, semakin tinggi permukaan dan semakin dekat dengan lapisan troposfer maka udara akan semakin berkurang. Lalu pada udara ada juga yang di sebut dengan lapisan ozon, yang fungsinya untuk melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet.
BAB III
PEMBAHASAN
SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 DENGAN KOMUNIKASI PROTOKOL TCP/IP
Peningkatan jumlah polusi udara yang menyebabkan pemanasan global dan kurangnya perhatian terhadap gas-gas berbahaya seperti CO, NO, dan NO2 dapat memberikan dampak yang negatif bagi kesehatan bahkan dapat menyebabkan kematian jika itu diabaikan oleh orang-orang yang menghirupnya. Salah satu media informasi yang populer saat ini adalah web. Oleh karena itu, perlu diciptakan sebuah alat yang dapat memantau tingkat kualitas udara dan dengan memanfaatkan kemajuan teknologi sistem monitoring ini dapat dipantau melalui web. Dalam Tugas Akhir ini, digunakan mikrokontroler AVR tipe ATmega 8535 sebagai unit pusat kontrol dan sebuah ethernet kontroler sebagai kontroler jaringan yang menangani komunikasi antara mikrokontroler dengan jaringan menggunakan protokol TCP/IP. Selain itu, sistem ini menggunakan bahasa C sebagai konfigurasi antara mikrokontroler dan sistem ethernet. Tingkat polusi udara diukur dengan sensor gas TGS 2600 yang berfungsi untuk mengukur kadar CO dan TGS 2201 untuk mengukur kadar NO2. Pengujian hasil monitoring dilakukan dengan membandingkan hasil pengukuran sistem monitoring dengan alat uji gas analyzer STARGAS 898 yang digunakan sebagai acuan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kesalahan rata-rata untuk monitoring gas CO sebesar 0,821 dan gas NO2 sebesar 0,06. Pengiriman informasi kualitas udara secara real time melalui web berjalan dengan baik dan stabil.
Kata Kunci: Web server, Monitoring, Atmega8535, sensor TGS2600, TGS2201
Pendahuluan
Polusi udara ditimbulkan dari hasil pembakaran yang tidak sempurna, yang mana proses pembakaran tersebut menghasilkan gas-gas berbahaya diantaranya yang paling banyak kita sering temukan adalah gas CO (karbon monoksida) dan gas NOx (Nitrogen monoksida, Nitrogen dioksida, dll). Sangat sulit memang untuk menekan tingkat produksi kedua jenis gas tersebut. Hal ini dikarenakan karena kedua jenis gas ini dihasilkan dari bahan bakar yang saat ini pemakaiannya mencakup sangat luas. Hampir sebagian besar pada mesin-mesin industri dan kendaraan bermotor yaitu bahan bakar bensin dan solar.
Pencemaran udara diartikan dengan turunnya kualitas udara sehingga udara mengalami penurunan mutu dalam penggunaannya dan akhirnya tidak dapat dipergunakan lagi sebagai mana mestinya sesuai dengan fungsinya. Polusi udara akhir-akhir ini merupakan masalah yang banyak meresahkan masyarakat. Dampak dari polusi udara ini sangat berbahaya bagi kesehatan. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk menanggulangi masalah ini.
Tujuan pembuatan tugas akhir yang berjudul “Sistem Monitoring Kualitas Udara Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535 dengan Komunikasi Protokol TCP/IP” ini adalah alat untuk memonitoring dan peringatan dini kadar polusi udara dengan menggunakan sensor TGS 2600 dan TGS 2201 yang dapat dimonitor melalui PC dengan memanfaatkan protokol TCP/IP
2. Metode
2.1. Sistem Keseluruhan
Sistem monitoring polusi udara berbasis web pada tugas akhir ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu perancangan perangkat keras (hardware) dan perancangan perangkat lunak (software). Perancangan perangkat keras mencakup perangkat keras yang menyusun model sistem polusi udara. Perancangan perangkat lunak berupa algoritma pemrograman pada mikrokontroler ATmega8535 dan sistem GUI pada client.
Pada Gambar 1 dapat diketahui bahwa sistem terdiri dari dua bagian, yaitu bagian 1 dan bagian 2. Bagian 1 terdiri dari beberapa modul monitoring yang digunakan untuk sistem monitoring polusi udara sedangkan bagian 2 terdiri dari server dan client yang digunakan sebagai user intreface.
2.2. Protokol TCP/IP
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Keempat lapisan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Network Interface Layer
Lapisan ini sering disebut juga link layer paling bawah yang bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabel, serat optik, dll
2. Internet Layer
Protokol yang berada pada lapisan ini bertanggung jawab dalam pengiriman paket ke alamat yang tepat.
3. Transport Layer
Lapisan ini berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara dua host. Kedua protokol yang terdapat pada lapisan ini adalah
4. Application Layer
Pada lapisan ini pengguna memakai semua aplikasi yang disediakan oleh layanan TCP/IP. Program aplikasi akan memilih jenis protokol tranportasi yang diperlukan.
2.3. Perancangan Hardware
2.3.1. Sistem Monitoring Polusi Udara
Sistem bagian 1 berfungsi sebagai peralatan yang akan berhubungan langsung dengan perangkat deteksi polusi udara. Untuk diagram modul sistem monitoring dapat digambarkan pada Gambar 2.
Penjelasan dari masing-masing blok monitoring polusi udara pada gambar 2 adalah sebagai berikut :
1. Sensor TGS 2600 merupakan sensor yang akan mendeteksi gas karbonmonoksida yang direpresentasikan sebagai sensor gas CO. Keluaran sensor ini berupa tegangan analog.
2. Sensor TGS 2201 merupakan sensor yang akan mendeteksi gas nitrogen oomonoksida yang direpresentasikan sebagai sensor gas NO2. Keluaran sensor ini berupa tegangan analog.
3. LCD (Liquid Crystal Display) dan driver LCD berfungsi sebagai media tampilan selama proses pengendalian berlangsung.
4. Mikrokontroler AVR ATmega 8535 yang berfungsi sebagai pusat pengendalian pada sistem pengendali ketinggian cairan ini dapat diprogram dengan menggunakan bahasa C embedded.
5. Catu daya 5V berfungsi sebagai suplai mikrokontroler.
6. Catu daya 5V dan 7V berfungsi sebagai suplai ke sensor TGS 2600 dan 2201.
7. Modul WIZ110SR sebagai konverter yang mengirimkan data serial ke TCP/IP dan mengubahnya kembali data yang diterima melalui IP ke dalam bentuk data serial.
2.3.2. Perancangan Rangkaian Sensor Gas TGS2600
Sensor gas TGS2600 ini digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas CO (karbon monoksida) yang merupakan salah satu gas pencemar di udara. Agar perubahan resistansi sensor dapat dibaca oleh mikrokontroler, maka diperlukan rangkaian pengkondisi sinyal.
V supply dan V heater dihubungkan jadi satu karena mengkonsumsi tegangan yang sama yaitu 5 V sedangkan output sensor tersebut dihubungkan ke rangkaian pembagi tegangan dengan RL = 10 K Ohm, keluaran dari rangkaian inilah yang menjadi masukan pin mikrokontroler, jika sensor aktif atau menangkap kadar gas CO maka sensor mengeluarkan output tegangan DC sebesar 1-5 volt dan dapat langsung dihubungkan dengan pin mikro.
Gambar 3 menunjukkan rangkaian pembagi tegangan. Perubahan resistansi sensor akan menyebabkan tegangan keluaran (Vout) berubah. Dari Gambar 3 diperoleh persamaan 1.
(1)
Persamaan 1 akan digunakan untuk menghitung kadar gas CO dengan menterjemahkan grafik karakteristik hambatan keluaran sensor.
Gambar 4. Karakteristik sensitivitas sensor TGS 2600[12]
Untuk menghitung kadar gas CO dapat kita lakukan dengan menterjemahkan grafik karakteristik hambatan keluaran sensor TGS2600.
2.3.3. Perancangan Rangkaian Sensor Gas TGS2201
Selain sensor gas TGS 2600 untuk mendeteksi gas CO (karbonmonoksida) terdapat sensor gas TGS 2201 yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan gas NOx (Nitrogen Oksida). Rangkaian elektronik digunakan untuk mengubah konduktifitas dari sensor yang meningkat seiring bertambahnya konsentrasi gas NOx dalam ruangan. Berikut adalah rangkaian elektronik sensor TGS2201.
Keluaran sensor tersebut dihubungkan ke rangkaian pembagi tegangan dengan RL1 = 200K Ohm dan RL2 = 10 K Ohm, keluaran dari rangkaian inilah yang menjadi masukan pin mikrokontroler, jika sensor aktif atau menangkap kadar gas NO2 maka sensor mengeluarkan output tegangan DC sebesar 1-7 volt dan dapat langsung dihubungkan dengan pin mikro.
2.4. Pengaturan Konfigurasi pada Port TCP/IP
Untuk dapat melakukan pengaturan terhadap port TCP/IP pada modul WIZ110SR ini, dapat digunakan aplikasi WIZ Configuration Tool.
Setelah semua pengaturan selesai dilakukan, tahap selanjutnya menyimpan konfigurasi tersebut. Yaitu dengan cara memilih tombol setting. Maka secara langsung konfigurasi telah tersimpan.
2.5. Perancangan Software
Perancangan perangkat lunak program utama ini secara garis besar bertujuan untuk mengatur kerja sistem seperti inisialisasi register I/O dan variabel, pembacaan hasil sensor, proses pengaturan sinyal kontrol serta . Program utama berperan sebagai jantung perangkat lunak yang akan mengatur keseluruhan operasi yang melibatkan fungsi-fungsi pendukung. Fungsi-fungsi pendukung akan melakukan kerja khusus sesuai kebutuhan dari program utama. Diagram alir program utama dapat dilihat pada Gambar 8.
Diagram alir program utama pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa program dimulai dengan melakukan inisialisasi I/O port dan inisialisasi variable pada mikrokontroler. Setelah
inisialisasi, program akan mulai menjalankan pembacaan kadar CO dan NO2 dan menghitung besarnya Vout sensor yang selanjutnya akan dikonversi menjadi nilai ADC. Kemudian dari nilai adc akan diperoleh besarnya nilai ppm dari masing-masing gas. Nilai ppm ini kemudian ditampilkan di LCD dan di kirim melalui protokol TCP/IP untuk ditampilkan di komputer.
2.6. Perancangan GUI
2.6.1. Koneksi dan Penerimaan Data
Komputer pada sistem ini difungsikan sebagai sebuah GUI (Graphical User Interface). GUI ini berfungsi menampilkan data, mengirimkan data serta mengolahnya menjadi data yang dibutuhkan user berupa visual ataupun alarm.
Gambar 9 adalah diagram statechart pada sistem GUI. Pada saat sistem diaktifkan diagram statechart GUI ini mempunyai kondisi default pada state 0 yaitu kondisi disconnect, jadi agar sistem dapat terkoneksi dengan peralatan, dibutuhkan perintah secara manual dengan menekan tombol connect. Karena dalam komunikasi antara peralatan dan GUI menggunakan protokol TCP/IP, maka pengguna harus terlebih dahulu menentukan IP address dari tiap peralatan. Jika sesuai, maka peralatan akan terhubung dengan GUI (State 1). Untuk menampilkan data yang dikirimkan oleh peralatan, button data harus ditekan. Saat itulah dimulai proses penerimaan data yang dilanjutkan pengolahan data sesuai yang diperlukan (state 1). Jika sistem sudah berjalan, maka sistem akan mengecek data yang masuk serta melakukan aksi sesuai program. Ketika pengguna menekan tombol close maka sistem akan kembali pada state awal yaitu disconnect.
2.6.2. Tampilan GUI
Pembuatan GUI ini bertujuan untuk keperluan pengawasan bagi operator. Melalui GUI ini operator bisa mengetahui kondisi yang sesungguhnya pada plant tanpa harus melihatnya secara langsung. Animasi menggunakan fasilitas picture box yang terdapat pada toolbox visual studio. Animasi yang terdapat pada GUI dirancang agar berubah sesuai dengan kondisi alat sebenarnya.
3. Hasil dan Analisis
3.1 Pengujian Hardware
3.1.1 Pengujian LCD
Pengujian pada LCD dilakukan dengan menulis listing program berikut pada fungsi main().
Listing di atas ditulis pada program utama, sehingga muncul tulisan dalam tanda petik tersebut pada LCD. Pada baris pertama bertuliskan “YULFIANI FIKRI”
sedangkan pada baris kedua bertuliskan “L2F006094”,sehingga LCD dapat berfungsi dengan baik.
3.1.2 Pengujian Nilai ADC Sensor TGS 2600
Pengujian pembacaan data ADC dilakukan dengan cara membandingkan kadar gas yang ditampilkan dan kadar gas yang diperoleh dari alat gas analyzer STARGAS 898. Kadar gas tertampil didapatkan dari data keluaran yang ditampilkan melalui layar LCD. Alat ini merupakan alat standar penguji emisi gas buang, mempunyai beberapa sensor yang terintegrasi di
dalamnya.
3.1.3 Pengujian Nilai ADC Sensor TGS 2201
Pengujian pembacaan nilai ADC TGS 2201 dilakukan dengan cara membandingkan kadar gas yang ditampilkan dengan kadar gas yang diperoleh melalui perhitungan rumus. Kadar gas tertampil didapatkan dari data keluaran yang ditampilkan melalui layar LCD sedangkan kadar gas perhitungan didapatkan dari hasil pengukuran tegangan keluaran.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa rata-rata error kadar gas NO2 tertampil dan perhitungan matematis tidak begitu besar yaitu 0,06. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa program pembacaan data ADC berfungsi sebagaimana mestinya.
3.1.4 Pengujian Modul Jaringan
Pada pengujian ini modul jaringan dihubungkan dengan sebuah komputer melalaui kabel UTP cross. Hal ini dilakukan untuk mengetahui secara fisik apakah rangkaian modul jaringan berfungsi atau tidak. Pada saat modul jaringan belum terhubung dengan client, network status adalah “a network cable is unplugged”.
Saat modul jaringan terhubung dengan komputer, maka network status akan berubah menjadi “now connected” dan LED status magjak pada modul jaringan akan menyala.
3.1.5 Pengujian Transfer Data WIZ 110 SR
Pengujian terhadap modul WIZ 110 SR dilakukan dengan mengirimkan data dari client ke server atau sebaliknya. Data yang dikirim akan dibandingkan dengan data yang diterima. Model pengujian yang dilakukan yaitu dengan memberikan variasi alamat IP.
Berdasarkan data pada Tabel 3 dapat disimpulkan komunikasi antara alat monitoring dengan server melalui WIZ 110 SR sudah berjalan baik. Data yang diterima sama dengan data yang dikirim.
3.1.6 Pengujian Transfer Data ke MySQL
Pengujian sistem ini dimaksudkan untuk mengetahui transfer data antara alat monitoring polusi udara dengan basis data MySQL. Data yang dikrim akan dibandingkan dengan data yang diterima. Pengujian dilakukan dengan cara mengrimkan variabel angka dari program Visual Studio ke database SQL.
3.2 Pengujian GUI
3.2.1 Pengujian Modul Monitoring 1
Pengujian modul monitoring 1 dilakukan untuk menguji keberhasilan program dan algoritma yang dirancang dengan melihat respon sistem ketika mendeteksi kadar gas CO dan NOx. Pengujian dilakukan dengan cara mengamati respon sistem pada beberapa nilai konsentrasi gas CO dan NO. Tabel 4 menunjukan nilai referensi pada masing-masing konsentrasi gas.
Gambar 16 dan Gambar 17 terlihat kondisi GUI pada saat kondisi konsentrasi gas dengan beberapa variasi level referensi. Kondisi GUI pada tampilan web browser sudah sesuai dengan tampilan GUI pada Visual Studio, hal ini menunjukkan bahwa tampilan GUI sudah berjalan dengan baik. Tampilan GUI pada web browser dapat menggunakan Mozilla Firefox, Google Chrome, atau Internet Explorer dengan mengetikkan http://localhost/yulfi/data_1.php pada tab alamat browser.
3.2.2 Pengujian Modul Monitoring 2
Pengujian modul monitoring 2 dilakukan sama seperti pengujian yang dilakukan pada modul monitoring 2 tetapi menggunakan alamat IP yang berbeda dari monitoring
modul monitoring 1. Dengan memberikan alamat IP yang berbeda-beda sistem monitoring ini dapat dikembangkan lebih dari dua modul monitoring saja. Sehingga sistem monitoring dapat dipasang di beberapa tempat dengan menggunakan satu server komputer. Pengujian dilakukan dengan cara mengamati respon sistem pada beberapa nilai konsentrasi gas CO dan NO2. Gambar 18 menunjukkan hasil pengujian pada modul monitoring 2.
Pengujian GUI pada modul monitoring 2 menggunakan IP address 10.31.17.105. Gambar 4.7 dan Gambar 4.8 terlihat kondisi GUI pada saat kondisi konsentrasi gas dengan beberapa variasi level referensi. Kondisi GUI pada tampilan web browser sudah sesuai dengan tampilan GUI pada Visual Studio, hal ini menunjukkan bahwa tampilan GUI sudah berjalan dengan baik. Tampilan GUI pada web browser dapat menggunakan Mozilla Firefox, Google Chrome, atau Internet Explorer dengan mengetikkan http://localhost/yulfi/data_2.php pada tab alamat browser. Berdasarkan beberapa pengujian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa GUI telah berjalan
dengan baik sesuai algoritma pemrograman yang telah dirancang.
BAB IV
PENUTUP
A.Kesimpulan
Kesalahan rata-rata alat sistem monitoring jika dibandingkan dengan alat uji emisi gas buang STARGAS 898 yaitu sebesar 0,821 ppm untuk gas CO dan sebesar 0,06 untuk gas NO2. Sistem transfer data antara perangkat monitoring, server, dan database MySQL melalui modul WIZ 110 SR berjalan dengan baik. Sistem akuisisi data dengan variasi alamat IP yang diberikan pada masingmasing modul monitoring dapat berjalan dengan baik. Informasi kualitas udara pada program tampilan pada web browser dapat berjalan dengan baik. Hijau untuk kualitas udara baik, biru untuk kualitas udara sedang, kuning untuk kualitas udara tidak sehat, merah untuk kualitas
udara sangan tidak sehat, dan hitam untuk kualitas udara buruk. Beberapa saran yang dapat dilakukan untuk pengembangan sistem lebih lanjut. Pengolahan data pada database dapat dibuat lebih rinci berdasarkan per jam atau per hari sehingga memudahkan dalam analisis data.
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Bejo, Agus, C & AVR. Rahasia Kemudahan Bahasa C
dalam Mikrokontroler ATMega 8535, Graha Ilmu,
Yogyakarta, 2008.
[2]. Odom, Wendell, Computer Networking, First-Step,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2005.
[3]. Satrio, Irfan Aulino B, Detektor Emisi Gas Buang Dalam
Mobil Dengal Dilengkapi Antarmuka Komunikasi Serial,
Skripsi S-1, Teknik Elektro UNDIP, Semarang, 2005.
[4]. Yugianto, Gin-Gin dan Oscar Rachman, Router.
Teknologi, Konsep, Konfigurasi, dan Troubleshooting,
Penerbit Informatika, Bandung, 2012.
[5]. ----------, ATmega8535 Data Sheet, http://www.atmel.com
[6]. ----------, Liquid Crystal Display Module M162A,
http://www.alldatasheet.com.
[7]. ----------, Pencemaran Udara, http://id.wikipedia.org/wiki
[8]. ----------, Pencemaran Udara,
http://www.nuraisyah.net/2012/07/
[9]. ----------, Pengertian Jenis topologi Jaringan,
http://www.kajianpustaka.com
[10]. ----------, Siklus pemanasan global,
http://blogmilikneles.blogspot.com
[11]. ----------, TGS 2201 Datasheet,
http://www.dataarchieve.com
[12]. ----------, TGS 2600 Datasheet,
http://www.dataarchieve.com
[13]. ----------, Udara , http://www.depkes.go.id/downloads/
[14]. ----------, WIZ110SR User’s Manual,
http://www.wiznet.co.kr
Monday, April 15, 2019
MAKALAH
ANALISA
SIAKAD UNIPDU
MENGGUNAKAN
METODE PIECES
Di
Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Ulangan Tengah Semester
Mata
Kuliah Pengembangan Dan Implementasi SI
Dosen
Pembimbing :
Endang
Kurniawan, S.Kom., M.M., M.Kok., CEH., CHFI., CIPM.
Disusun
Oleh :
1.
Suryo
Bagus Suseno (NIM :
4117017)
2.
Gunawan
Andriyanto (NIM :
4117024)
3.
Yusuf
Prasetyo (NIM
: 4117071)
4.
M.
Luthfi Abrori (NIM : 4117083)
FAKULTAS
SAINTEK PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS
PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
2019
Monday, February 10, 2014
Apa Itu keyboard?
KEYBOARD
Keyboard atau papan ketik computer merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol seperti huruf untuk mengetikkan kalimat, juga terdapat angka serta simbol-simbol khusus lainnya pada komputer. Pada keyboard terdapat tombol-tombol huruf [A-Z], [a-z], angka [0-9], tombol dan karakter khusus seperti : [‘], [~], [@], [#], [$], [%], [^], [&], [*], [(], [)], [_], [-], [+], [=], [<], [>], [/], [,], [.], [?],[:], [;], [“],[`], [\], [|], serta tombol-tombol khusus lainnya yang jumlah seluruhnya adalah 104 tombol. Bentuk Keyboard umumnya persegi panjang, tetapi, saat ini model keyboard sangat variatif.
Bila mendengar kata “keyboard” maka pikiran kita tidak lepas dari adanya sebuah komputer, karena keyboard merupakan sebuah papan yang terdiri dari tombol-tombol untuk mengetikkan kalimat dan simbol-simbol khusus lainnya pada komputer.
Meskipun, pengembangan perangkat infut alternative seperti tetikus, layar sentuh, perangkat pena, pengenalan karakter dan pengenalan suara, serta perangkat papan ketik tetap paling flexsibel, dan paling sering digunakan untuk langsung (manusia) masuk computer.
Papan ketik biasanya memiliki karakter yang diukir atau dicetak pada masing-masing tombol, dimana tekan tombol biasanya beserta simbol tertulis tunggal. Namun, untuk menghasilkan beberapa simbol, Anda harus menekan dan menahan beberapa simbol secara bersamaan atau secara berurutan. Tombol papan ketik yang menghasilkan huruf, angka atau tanda-tanda (karakter), tombol lain atau menekan tombol secara bersamaan, dapat menghasilkan tindakan atau perintah pada komputer. Dalam penggunaan normal. Papan ketik digunakan untuk memasukkan teks dan angka kedalam pengolah kata editor, teks atau program lain.
Dalam sebuah komputer modern, umumnya tombol kiri untuk perangkat lunak. Sebuah papan ketik komputer akan membedakan setiap tombol fisik satu dan lainnya, serta melaporkan semua penekanan tombol untuk permainan komputer, baik papan ketik khusus yang menggunakan fitur game, sehingga dapat mempercepat kombinasi tombol yang sering digunakan.
Sebuah papan ketik juga digunakan untuk membarikan perintah kesistem operasi komputer, seperti CTRL-ALT-DELETE di windows, yang menyediakan jendela tugas menutup komputer. Ini satu-satunya cara untuk memasukkan perintah pada antar muka baris perintah.
Dahulu, banyak orang yang menggunakan mesin ketik, baik yang biasa maupun mesin ketik listrik. Nah, keyboard mempunyai kesamaan bentuk dan fungsi dengan mesin ketik. Perbedaannya terletak pada hasil Output atau tampilannya. Bila anda menggunakan mesin ketik, anda tidak dapat menghapus atau membatalkan apa-apa saja yang sudah terketik. Setiap satu huruf atau simbol yang terketik hasilnya akan langsung terlihat pada kertas. Tidak demikian dengan keyboard. Apa yang anda ketikkan, hasil atau keluarannya dapat terlihat di layar monitor terlebih dahulu. Kemudian anda dapat memodifikasi atau melakukan perubahan-perubahan bentuk tulisan, kesalahan ketikan dan yang lainnya. Seperti juga “mouse”, keyboard dihubungkan kekomputer dengan sebuah kabel yang terdapat pada keyboard. Ujung kabel tersebut dimasukkan kedalam port yang terdapat pada CPU komputer.
Friday, February 7, 2014
Macam-Macam Jenis Tipe VGA Card
Berdasarkan jenis memori VGA
Berdasarkan klasifikasi memori yang dipergunakannya, maka kartu VGA dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
1. DRAM (Dynamic RAM)
Kartu VGA yang menggunakan memori DRAM adalah berkecepatan 80 ns atau 70 ns, ada juga MD-RAM (Multiple Dynamic RAM) yang menggunakan DRAM berlapis. DRAM digunakan pada banyak kartu grafik 8, 16, atau 32 bit. Penggunaan DRAM ditujukan untuk komputer tingkat entry level, yang tidak memerlukan kecepatan tinggi dan warna yang banyak.
2. EDO RAM
Kartu VGA yang bermemorikan EDO RAM adalah berkecepatan 60 ns sampai 35 ns, EDO RAM banyak ditemui pada kartu grafik 64 bit. EDO RAM yang umum dipakai mempunyai speed 60 MHz 60/40ns. Contoh kartu VGA yang menggunakan memori EDO adalah WinFast S280/S600 3D, Diamond Stealth 2000 3D, ATi Mach 64, dsb.
3. VRAM (Video RAM)
Kartu VGA yang mengintegrasikan memori VRAM adalah berkecepatan 20 atau 10 ns, VRAM lebih mahal dibandingkan DRAM karena VRAM lebih cepat dari DRAM. Penggunaan VRAM pada kartu VGA ditujukan untuk komputer kelas atas. VRAM biasa dipasang pada VGA yang dikonsentrasikan untuk desain grafis. Contoh kartu VGA yang menggunakan VRAM adalah Diamond Fire GL, Diamond Stealth 3000 3D, Diamond Stealth 64, dsb.
4. SGRAM (Synchronous Graphic RAM)
Kartu VGA yang memakai memori SGRAM adalah berkecepatan kurang dari 10 ns, SGRAM pada kartu VGA juga berdasarkan pada teknologi SDRAM pada memori utama komputer. SGRAM banyak digunakan pada kartu grafik kelas tinggi yang mempunyai kemampuan 3D accelerator. Contoh dari kartu VGA yang menggunakan SGRAM adalah Matrox MGA Millenium, Matrox Mystique 3D, Diamond Stealth II S220, Diamond Viper, ASUS 3D Explorer, ATI Rage II 3D Pro, dsb.
Berdasarkan Arsitektur sistem I/O bus VGA
Bentuk fisik kartu VGA berdasarkan arsitektur sistem I/O bus peripheral-nya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
1. VGA ISA
Kartu VGA ISA adalah jenis kartu VGA yang dimasukkan pada slot ekspansi ISA (Industry Standard Architecture) bus yang masih bersistemkan I/O 8-bit atau 16-bit. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah tidak pernah lagi dipergunakan, karena selain kecepatan transfer datanya sangat lambat, tampilan kehalusan gambar serta kombinasi warna yang dihasilkannya pun juga sangat terbatas. Teknologi slot ekspansi ISA bus dengan sistem I/O 8-bit pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981, sedangkan teknologi slot ekspansi ISA bus dengan sistem I/O 16-bit pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984.
2. VGA EISA
Kartu VGA EISA adalah jenis kartu VGA yang dipasang pada slot ekspansi EISA (Extended Industry Standard Architecture) bus yang adalah 32-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah tidak pernah lagi dipergunakan, sama seperti Kartu VGA ISA yang memiliki keterbatasan pada kecepatan, kehalusan gambar, serta kombinasi warna yang dihasilkannya. Teknologi slot ekspansi EISA bus dengan sistem I/O 32-bit ini pertama kali dirilis pada tahun 1988 oleh "Gang of Nine" (sebuah konsorsium dari vendor pembuat kompatibelnya IBM PC), dengan nilai tegangannya 5 volt dan 12 volt, kecepatan clock-nya 8,33MHz, dan kecepatan transfernya 32MB/s.
3. VGA PCI
Kartu VGA PCI adalah jenis kartu VGA yang dipasang pada slot ekspansi PCI (Peripheral Component Interconnect) bus yang adalah 32-bit atau 64-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah jarang sekali dipergunakan, karena adanya keterbatasan pada fitur-fiturnya. Teknologi slot ekspansi PCI bus dengan sistem I/O 32-bit atau 64-bit pertama kali dipakai pada tahun 1993. Ciri-ciri slot ekspansi PCI bus ini adalah bahwa pada bagian depan slot-nya terdapat lekukan, dan jenis pin-nya lurus secara vertikal.
4. VGA AGP
Kartu VGA AGP adalah jenis kartu VGA yang ditancapkan pada slot ekspansi AGP (Accelerated Graphics Port) bus yang adalah 128-bit atau 256-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA AGP ini awalnya dibuat karena hendak meningkatkan transfer data terhadap memori secara signifikan dari CPU ke perangkat "tampilan" (bahasa Inggris: display), sehingga dengan begitu dibuatlah slot AGP guna memasangkan kartu VGA jenis AGP ini. Kartu VGA AGP diluncurkan berdasarkan nilai voltase yang dipergunakan, yaitu: AGP 1x dan AGP 2x dengan nilai tegangan 3,3 volt; sedangkan AGP 4x dan AGP 8x dengan nilai tegangan 1,5 volt; kemudian ada juga AGP Universal. Kartu VGA AGP yang terakhir muncul adalah jenis AGP Pro dengan nilai tegangan 1,5 volt dan 3,3 volt, serta AGP Pro Universal. Ciri-ciri slot ekspansi AGP bus ini adalah bahwa bentuk pin-nya yang vertikal dengan bentuk mirip formasi sarang lebah.
5. VGA PCIe
Bentuk detail fisik slot ekspansi PCIe bus (PCIe 1x, PCIe 4x, PCIe 8x, dan PCIe 16x). Kartu VGA PCI Express (PCIe) adalah jenis kartu VGA yang dimasukkan pada slot ekspansi PCIe (Peripheral Component Interconnect Express) bus yang adalah berangkaian seri sistem I/O-nya, dengan kecepatan transfernya adalah mencapai hingga 32 GByte/s. Slot ekspansi PCIe ini adalah merupakan pengembangan selanjutnya dari slot ekspansi PCI sebelumnya, yang memiliki kemampuan luar biasa, dengan nama "PCI Express", yang dirancang guna memasang peralatan-peralatan "antarmuka" (bahasa Inggris: interface) dengan teknologi mutakhir masa kini yang membutuhkan kecepatan transfer yang sangat tinggi. Teknologi slot ekspansi PCIe bus dengan sistem I/O berangkaian seri ini pertama kali dipakai pada tahun 2004. Adapun versi slot ekspansi PCIe yang beredar di pasaran adalah PCIe 1x, PCIe 4x, PCIe 8x, dan PCIe 16x. Khusus buat slot ekspansi PCIe 8x dan PCIe 16x dipergunakan untuk memasang kartu VGA PCI Express, sedangkan buat slot ekspansi PCIe 1x dipakai untuk keperluan memasang peralatan-peralatan interface tambahan lainnya. Ciri-ciri slot ekspansi PCIe bus ini adalah bahwa bentuknya merupakan kebalikan dari slot ekspansi PCI biasa sebelumnya.
Bentuk detail fisik slot ekspansi PCI bus dan PCIe bus
sumber: www.wikipedia.or
Berdasarkan klasifikasi memori yang dipergunakannya, maka kartu VGA dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
1. DRAM (Dynamic RAM)
Kartu VGA yang menggunakan memori DRAM adalah berkecepatan 80 ns atau 70 ns, ada juga MD-RAM (Multiple Dynamic RAM) yang menggunakan DRAM berlapis. DRAM digunakan pada banyak kartu grafik 8, 16, atau 32 bit. Penggunaan DRAM ditujukan untuk komputer tingkat entry level, yang tidak memerlukan kecepatan tinggi dan warna yang banyak.
2. EDO RAM
Kartu VGA yang bermemorikan EDO RAM adalah berkecepatan 60 ns sampai 35 ns, EDO RAM banyak ditemui pada kartu grafik 64 bit. EDO RAM yang umum dipakai mempunyai speed 60 MHz 60/40ns. Contoh kartu VGA yang menggunakan memori EDO adalah WinFast S280/S600 3D, Diamond Stealth 2000 3D, ATi Mach 64, dsb.
3. VRAM (Video RAM)
Kartu VGA yang mengintegrasikan memori VRAM adalah berkecepatan 20 atau 10 ns, VRAM lebih mahal dibandingkan DRAM karena VRAM lebih cepat dari DRAM. Penggunaan VRAM pada kartu VGA ditujukan untuk komputer kelas atas. VRAM biasa dipasang pada VGA yang dikonsentrasikan untuk desain grafis. Contoh kartu VGA yang menggunakan VRAM adalah Diamond Fire GL, Diamond Stealth 3000 3D, Diamond Stealth 64, dsb.
4. SGRAM (Synchronous Graphic RAM)
Kartu VGA yang memakai memori SGRAM adalah berkecepatan kurang dari 10 ns, SGRAM pada kartu VGA juga berdasarkan pada teknologi SDRAM pada memori utama komputer. SGRAM banyak digunakan pada kartu grafik kelas tinggi yang mempunyai kemampuan 3D accelerator. Contoh dari kartu VGA yang menggunakan SGRAM adalah Matrox MGA Millenium, Matrox Mystique 3D, Diamond Stealth II S220, Diamond Viper, ASUS 3D Explorer, ATI Rage II 3D Pro, dsb.
Berdasarkan Arsitektur sistem I/O bus VGA
Bentuk fisik kartu VGA berdasarkan arsitektur sistem I/O bus peripheral-nya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut :
1. VGA ISA
Kartu VGA ISA adalah jenis kartu VGA yang dimasukkan pada slot ekspansi ISA (Industry Standard Architecture) bus yang masih bersistemkan I/O 8-bit atau 16-bit. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah tidak pernah lagi dipergunakan, karena selain kecepatan transfer datanya sangat lambat, tampilan kehalusan gambar serta kombinasi warna yang dihasilkannya pun juga sangat terbatas. Teknologi slot ekspansi ISA bus dengan sistem I/O 8-bit pertama kali diperkenalkan pada tahun 1981, sedangkan teknologi slot ekspansi ISA bus dengan sistem I/O 16-bit pertama kali diperkenalkan pada tahun 1984.
2. VGA EISA
Kartu VGA EISA adalah jenis kartu VGA yang dipasang pada slot ekspansi EISA (Extended Industry Standard Architecture) bus yang adalah 32-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah tidak pernah lagi dipergunakan, sama seperti Kartu VGA ISA yang memiliki keterbatasan pada kecepatan, kehalusan gambar, serta kombinasi warna yang dihasilkannya. Teknologi slot ekspansi EISA bus dengan sistem I/O 32-bit ini pertama kali dirilis pada tahun 1988 oleh "Gang of Nine" (sebuah konsorsium dari vendor pembuat kompatibelnya IBM PC), dengan nilai tegangannya 5 volt dan 12 volt, kecepatan clock-nya 8,33MHz, dan kecepatan transfernya 32MB/s.
3. VGA PCI
Kartu VGA PCI adalah jenis kartu VGA yang dipasang pada slot ekspansi PCI (Peripheral Component Interconnect) bus yang adalah 32-bit atau 64-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA jenis ini sekarang sudah jarang sekali dipergunakan, karena adanya keterbatasan pada fitur-fiturnya. Teknologi slot ekspansi PCI bus dengan sistem I/O 32-bit atau 64-bit pertama kali dipakai pada tahun 1993. Ciri-ciri slot ekspansi PCI bus ini adalah bahwa pada bagian depan slot-nya terdapat lekukan, dan jenis pin-nya lurus secara vertikal.
4. VGA AGP
Kartu VGA AGP adalah jenis kartu VGA yang ditancapkan pada slot ekspansi AGP (Accelerated Graphics Port) bus yang adalah 128-bit atau 256-bit sistem I/O-nya. Kartu VGA AGP ini awalnya dibuat karena hendak meningkatkan transfer data terhadap memori secara signifikan dari CPU ke perangkat "tampilan" (bahasa Inggris: display), sehingga dengan begitu dibuatlah slot AGP guna memasangkan kartu VGA jenis AGP ini. Kartu VGA AGP diluncurkan berdasarkan nilai voltase yang dipergunakan, yaitu: AGP 1x dan AGP 2x dengan nilai tegangan 3,3 volt; sedangkan AGP 4x dan AGP 8x dengan nilai tegangan 1,5 volt; kemudian ada juga AGP Universal. Kartu VGA AGP yang terakhir muncul adalah jenis AGP Pro dengan nilai tegangan 1,5 volt dan 3,3 volt, serta AGP Pro Universal. Ciri-ciri slot ekspansi AGP bus ini adalah bahwa bentuk pin-nya yang vertikal dengan bentuk mirip formasi sarang lebah.
5. VGA PCIe
Bentuk detail fisik slot ekspansi PCIe bus (PCIe 1x, PCIe 4x, PCIe 8x, dan PCIe 16x). Kartu VGA PCI Express (PCIe) adalah jenis kartu VGA yang dimasukkan pada slot ekspansi PCIe (Peripheral Component Interconnect Express) bus yang adalah berangkaian seri sistem I/O-nya, dengan kecepatan transfernya adalah mencapai hingga 32 GByte/s. Slot ekspansi PCIe ini adalah merupakan pengembangan selanjutnya dari slot ekspansi PCI sebelumnya, yang memiliki kemampuan luar biasa, dengan nama "PCI Express", yang dirancang guna memasang peralatan-peralatan "antarmuka" (bahasa Inggris: interface) dengan teknologi mutakhir masa kini yang membutuhkan kecepatan transfer yang sangat tinggi. Teknologi slot ekspansi PCIe bus dengan sistem I/O berangkaian seri ini pertama kali dipakai pada tahun 2004. Adapun versi slot ekspansi PCIe yang beredar di pasaran adalah PCIe 1x, PCIe 4x, PCIe 8x, dan PCIe 16x. Khusus buat slot ekspansi PCIe 8x dan PCIe 16x dipergunakan untuk memasang kartu VGA PCI Express, sedangkan buat slot ekspansi PCIe 1x dipakai untuk keperluan memasang peralatan-peralatan interface tambahan lainnya. Ciri-ciri slot ekspansi PCIe bus ini adalah bahwa bentuknya merupakan kebalikan dari slot ekspansi PCI biasa sebelumnya.
Bentuk detail fisik slot ekspansi PCI bus dan PCIe bus
sumber: www.wikipedia.or
Friday, January 31, 2014
Pengertian Vga card, Fungsi Vga Card, dan tipe graphic card
Pengertian vga card
Pengertian vga card : Video Graphics Array (VGA) dulunya adalah merupakan sebuah standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak lagi digunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih baru, VGA masih diimplementasikan pada Komputer/PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis/VGA card.
Fungsi Vga Card
Fungsi Vga Card : Video Graphics Array (VGA) ini biasa dinamakan juga dengan video card, video adapter, display card, graphics card, graphics board, display adapter atau graphics adapter. VGA card berguna untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal antara lain ATI dan nVidia. Fungsi Vga Card adalah mengirim data dan semua proses yang sedang berjalan dalam CPU untuk ditampilkan oleh Monitor.Perkembangan komponen ini dimulai dari MDA (Monochrom Display Adapter), kemudian CGA (Color Graphic Adapter), lalu era EGA (Enhanced Graphic Adapter) dan yang terakhir adalah VGA (Video Graphic Array). Demikian pula socketnya berkembang dari ISA, PCI dan AGP. Memoy VGA juga berkembang dari 1 MB, 4 MB, 8 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB dan 512 MB dan seterusnya.
VGA card jaman sekarang sudah mempergunakan Graphic Accelerator chipset, yaitu merupakan chipset masa kini di mana sudah memasukkan kemampuan akselerasi tiga dimensi (3D) yang terintegrasikan pada chipset yang dimilikinya. Selain kartu VGA, sekarang ada "periferal" (bahasa Inggris: peripheral) komputer pendukung yang dinamakan "3D Accelerator" (akselerator tiga dimensi), yang mana fungsi dari akselerator 3D ini adalah untuk mengolah/menterjemahkan data gambar 3D secara lebih sempurna. Akselerator 3D yang keberadaannya tidak lagi memerlukan IRQ ini mampu melakukan manipulasi-manipulasi grafis 3D yang lebih kompleks dan lebih sempurna, contohnya adalah pada permainan-permainan komputer yang mendukung tampilan tiga dimensi mampu ditampilkan dengan citra yang jauh lebih realistis, sehingga dapat memberikan kesan sangat nyata. Hal ini dikarenakan banyaknya fungsi pengolahan grafis tiga dimensi yang dulunya dilakukan oleh prosesor pada "papan induk" (bahasa Inggris: motherboard), kini dapat dikerjakan oleh prosesor grafis tiga dimensi pada 3D accelerator tersebut. Dengan adanya pembagian kerja ini, maka prosesor pada motherboard dapat lebih banyak melakukan tugas pemrosesan data-data lainnya. Selain itu programmer tidak perlu membuat fungsi grafis tiga dimensi, sebab fungsi tersebut sudah disediakan dengan sendirinya oleh akselerator tiga dimensi.
Hingga saat ini sudah ada beberapa tipe dari vga card yang dibuat oleh pabrikan, diantaranya :
1. VGA ISA (Industry Standard Architecture)
Gambar model slot ekspansi ISA
2. VGA EISA (Extended Industry Standard Architecture)
Gambar model slot ekspansi ISA
3. VGA PCI (Peripheral Component Interconnect)
Gambar model slot ekspansi PCI
4. VGA AGP (Accelerated Graphics Port)
Gambar model slot ekspansi AGP
5. VGA PCIe (Peripheral Component Interconnect Express)
Gambar model slot ekspansi PCIe
Dari macam-macam tipe VGA card diatas, untuk saat ini yang masih sering digunakan hanya VGA yang bertipe PCI, AGP, dan PCIe.
Pengertian vga card : Video Graphics Array (VGA) dulunya adalah merupakan sebuah standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak lagi digunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih baru, VGA masih diimplementasikan pada Komputer/PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis/VGA card.
Fungsi Vga Card
Fungsi Vga Card : Video Graphics Array (VGA) ini biasa dinamakan juga dengan video card, video adapter, display card, graphics card, graphics board, display adapter atau graphics adapter. VGA card berguna untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal antara lain ATI dan nVidia. Fungsi Vga Card adalah mengirim data dan semua proses yang sedang berjalan dalam CPU untuk ditampilkan oleh Monitor.Perkembangan komponen ini dimulai dari MDA (Monochrom Display Adapter), kemudian CGA (Color Graphic Adapter), lalu era EGA (Enhanced Graphic Adapter) dan yang terakhir adalah VGA (Video Graphic Array). Demikian pula socketnya berkembang dari ISA, PCI dan AGP. Memoy VGA juga berkembang dari 1 MB, 4 MB, 8 MB, 32 MB, 64 MB, 128 MB, 256 MB dan 512 MB dan seterusnya.
VGA card jaman sekarang sudah mempergunakan Graphic Accelerator chipset, yaitu merupakan chipset masa kini di mana sudah memasukkan kemampuan akselerasi tiga dimensi (3D) yang terintegrasikan pada chipset yang dimilikinya. Selain kartu VGA, sekarang ada "periferal" (bahasa Inggris: peripheral) komputer pendukung yang dinamakan "3D Accelerator" (akselerator tiga dimensi), yang mana fungsi dari akselerator 3D ini adalah untuk mengolah/menterjemahkan data gambar 3D secara lebih sempurna. Akselerator 3D yang keberadaannya tidak lagi memerlukan IRQ ini mampu melakukan manipulasi-manipulasi grafis 3D yang lebih kompleks dan lebih sempurna, contohnya adalah pada permainan-permainan komputer yang mendukung tampilan tiga dimensi mampu ditampilkan dengan citra yang jauh lebih realistis, sehingga dapat memberikan kesan sangat nyata. Hal ini dikarenakan banyaknya fungsi pengolahan grafis tiga dimensi yang dulunya dilakukan oleh prosesor pada "papan induk" (bahasa Inggris: motherboard), kini dapat dikerjakan oleh prosesor grafis tiga dimensi pada 3D accelerator tersebut. Dengan adanya pembagian kerja ini, maka prosesor pada motherboard dapat lebih banyak melakukan tugas pemrosesan data-data lainnya. Selain itu programmer tidak perlu membuat fungsi grafis tiga dimensi, sebab fungsi tersebut sudah disediakan dengan sendirinya oleh akselerator tiga dimensi.
Hingga saat ini sudah ada beberapa tipe dari vga card yang dibuat oleh pabrikan, diantaranya :
1. VGA ISA (Industry Standard Architecture)
Gambar model slot ekspansi ISA
2. VGA EISA (Extended Industry Standard Architecture)
Gambar model slot ekspansi ISA
3. VGA PCI (Peripheral Component Interconnect)
Gambar model slot ekspansi PCI
4. VGA AGP (Accelerated Graphics Port)
Gambar model slot ekspansi AGP
5. VGA PCIe (Peripheral Component Interconnect Express)
Gambar model slot ekspansi PCIe
Dari macam-macam tipe VGA card diatas, untuk saat ini yang masih sering digunakan hanya VGA yang bertipe PCI, AGP, dan PCIe.
Thursday, January 30, 2014
Pengertian dan Fungsi Processor komputer
PROSESOR
Processor/CPU terdiri dari tiga bagian utama yaitu :
1. CU ( Control Unit )
Bagian ini bertugas mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer. Unit ini mengatur lalulintas data dari memory utama untuk dieksekusi dan hasilnya dikirim kembali ke memory utama, untuk ditampilkan pada layar monitor atau output device yang lain.
2. ALU ( Arithmatic and Logical Unit )
Bagian ini bertugas untuk melakukan semua perhitungan aritmatika (matematika). Tugasnya yang lain adalah mengambil keputusan dari suatu operasi logika sesuai perintah program. Jika kita sedang menjalankan suatu program aplikasi dan ada yang kurang beres, maka bagian inilah yang mengambil keputusan bahwa telah terjadi suatu kesalahan. Informasi ini diteruskan ke memory utama supaya dibuat pengumuman “EROR” pada layar monitor.
3. Register
Adalah media penyimpanan yang kecil tetapi kecepatan akses yang sangat tinggi. Disinilah data dieksekusi/diproses sedangkan data-data yang lain masih antri menunggu di memori utama.
Fungsi Processor atau CPU Komputer:
CPU berfungsi seperti kalkulator, hanya saja CPU jauh lebih kuat daya pemrosesannya. Fungsi utama dari CPU adalah melakukan operasi aritmatika dan logika terhadap data yang diambil dari memori atau dari informasi yang dimasukkan melalui beberapa perangkat keras, misalnya seperti scanner,mouse, dan joy stick. CPU dikontrol menggunakan sekumpulan instruksi perangkat lunak komputer. Perangkat lunak tersebut dapat dijalankan oleh CPU dengan membacanya dari media penyimpan, seperti cakram keras, disket, cakram padat, maupun pita perekam. Instruksi-instruksi tersebut kemudian disimpan terlebih dahulu pada memori fisik (MAA), yang mana setiap instruksi akan diberi alamat unik yang disebut alamat memori. Selanjutnya, CPU dapat mengakses data-data pada MAA dengan menentukan alamat data yang dikehendaki. Saat sebuah program dieksekusi, data mengalir dari RAM ke sebuah unit yang disebut dengan bus, yang menghubungkan antara CPU dengan MAA. Data kemudian didekode dengan menggunakan unit proses yang disebut sebagai pendekoder instruksi yang sanggup menerjemahkan instruksi. Data kemudian berjalan ke unit aritmatika dan logika (ALU) yang melakukan kalkulasi dan perbandingan. Data bisa jadi disimpan sementara oleh ALU dalam sebuah lokasi memori yang disebut dengan register supaya dapat diambil kembali dengan cepat untuk diolah. ALU dapat melakukan operasi-operasi tertentu, meliputi penjumlahan, perkalian, pengurangan, pengujian kondisi terhadap data dalam register, hingga mengirimkan hasil pemrosesannya kembali ke memori fisik, media penyimpan, atau register apabila akan mengolah hasil pemrosesan lagi. Selama proses ini terjadi, sebuah unit dalam CPU yang disebut dengan penghitung program akan memantau instruksi yang sukses dijalankan supaya instruksi tersebut dapat dieksekusi dengan urutan yang benar dan sesuai.
Cara Kerja CPU atau processor komputer:
Saat data dan/atau instruksi dimasukkan ke processing-devices, pertama sekali diletakkan di MAA (melalui Input-storage); apabila berbentuk instruksi ditampung oleh Control Unit di Program-storage, namun apabila berbentuk data ditampung di Working-storage). Jika register siap untuk menerima pengerjaan eksekusi, maka Control Unit akan mengambil instruksi dari Program-storage untuk ditampungkan ke Instruction Register, sedangkan alamat memori yang berisikan instruksi tersebut ditampung di Program Counter/penghitung. Sedangkan data diambil oleh Control Unit dari Working-storage untuk ditampung di General-purpose register (dalam hal ini di Operand-register). Jika berdasar instruksi pengerjaan yang dilakukan adalah arithmatika dan logika, maka ALU akan mengambil alih operasi untuk mengerjakan berdasar instruksi yang ditetapkan. Hasilnya ditampung di Akumulator. Apabila hasil pengolahan telah selesai, maka Control Unit akan mengambil hasil pengolahan di Accumulator untuk ditampung kembali ke Working-storage. Jika pengerjaan keseluruhan telah selesai, maka Control Unit akan menjemput hasil pengolahan dari Working-storage untuk ditampung ke Output-storage. Lalu selanjutnya dari Output-storage, hasil pengolahan akan ditampilkan ke output-devices.
Subscribe to:
Posts (Atom)